1.Privasi
2.Akurasi
3.Properti
4.Akses
—Etika dalam Sistem Informasi
—PRIVASI menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain
yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya
—Kasus:
- Junk
mail
—- Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
—- Penjualan data akademis
—
—AKURASI terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi
—Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang menggangu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
—Kasus:
- —Terhapusnya nomor keamanan sosial yang dialami oleh Edna Rismeller (Alter,
2002, hal. 292)
—- Kasus kesalahan pendeteksi misil Amerika Serikat
—
—Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya
—Hak seperti ini mudah untuk didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masa hidup penciptanya plus 70 tahun.
—Perlindungan terhadap hak PROPERTI yang sedang digalakkan saat ini yaitu yang dikenal dengan sebutan HAKI (hak atas kekayaan intelektual).
HAKI biasa diatur melalui hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
—
—Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang
paling sulit didapatkan karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
—
—Hukum rahasia perdagangan
melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
—Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani
kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk
diserahkan pada orang lain atau dijual.
—
—Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
pengoperasian sistem informasi
—Tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta
untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan sistem.
—
—Ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi dua macam: ancaman aktif dan ancaman pasif
—Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap komputer
—Ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam
—Keamanan Sistem Informasi
—Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem berbasis komputer ada 6 macam (Bodnar dan Hopwood, 1993), yaitu
1.Pemanipulasian masukan
2.Penggantian program
3.Penggantian berkas secara langsung
4.Pencurian data
5.Sabotase
6.Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi.
—
—
—Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking :
—Denial of Service
Teknik ini dilaksanakan dengan cara membuat permintaan yang sangat banyak terhadap suatu situs sehingga sistem menjadi macet dan kemudian dengan mencari kelemahan pada sistem si pelaku melakukan serangan terhadap sistem.
—Sniffer
Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program
yang dapat melacak paket data seseorang ketika paket tersebut melintasi
Internet, menangkap password atau menangkap isinya.
—Spoofing
Melakukan pemalsuan alamat e-mail atau Web dengan tujuan untuk menjebak pemakai agar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit
—Pengendalian Sistem Informasi
—Untuk menjaga keamanan sistem informasi diperlukan pengendalian terhadap sistem informasi
—Kontrol mencakup:
1.Kontrol administratif
2.Kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem
3.Kontrol operasi
4.Proteksi terhadap pusat data secara fisik
5.Kontrol perangkat keras
6.Kontrol terhadap akses komputer
7.Kontrol terhadap akses informasi
8.Kontrol terhadap perlindungan terakhir
9.Kontrol aplikasi
—
1. —Kontrol Administratif
—Mempublikasikan kebijakan kontrol yang membuat semua pengendalian sistem informasi dapat dilaksanakan dengan jelas dan serius oleh semua pihak dalam organisasi
—Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas. Termasuk dalam hal ini adalah proses pengembangan sistem, prosedur untuk backup, pemulihan data, dan manajemen pengarsipan data
—Perekrutan pegawai secara berhati-hati, yang diikuti dengan orientasi, pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan
—Supervisi terhadap para pegawai. Termasuk pula cara melakukan kontrol kalau pegawai
melakukan penyimpangan terhadap yang diharapkan.
melakukan penyimpangan terhadap yang diharapkan.
—
Pemisahan tugas-tugas dalam pekerjaan, dengan tujuan agar tak seorangpun yang dapat
menguasai suatu proses yang lengkap. Sebagai contoh, seorang pemrogram harus
diusahakan tidak mempunyai akses terhadap data produksi (operasional) agar tidak
memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan
menguasai suatu proses yang lengkap. Sebagai contoh, seorang pemrogram harus
diusahakan tidak mempunyai akses terhadap data produksi (operasional) agar tidak
memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan
2. —Kontrol terhadap Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem
—Melibatkan Auditor sistem, dari masa
pengembangan hingga pemeliharaan sistem, untuk memastikan bahwa sistem
benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai sistem
—Aplikasi dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah
untuk ditelusuri
—
—3. Kontrol Operasi
—Tujuan agar sistem beroperasi sesuai dengan yang diharapkan
—Termasuk dalam hal ini:
—
1.Pembatasan akses terhadap pusat data
2.Kontrol terhadap personel pengoperasi
3.Kontrol terhadap peralatan (terhadap kegagalan)
4.Kontrol terhadap penyimpan arsip
5.Pengendalian terhadap virus
—4. Kontrol Perangkat Keras
—Untuk mengantisipasi kegagalan sistem komputer, terkadang organisasi menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan)
—Toleransi terhadap kegagalan pada penyimpan eksternal antara lain dilakukan melalui disk mirroring atau disk shadowing, yang menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara paralel
5. —Kontrol Akses terhadap Sistem Komputer
—Setiap pemakai sistem diberi otorisasi
yang berbeda-beda
—Setiap pemakai dilengkapi dengan nama
pemakai dan password
—Penggunaan teknologi yang lebih canggih
menggunakan sifat-sifat biologis manusia yang bersifat unik, seperti sidik jari
dan retina mata, sebagai kunci untuk mengakses sistem
—6. Kontrol terhadap Akses Informasi
—Penggunaan enkripsi
—Penggunaan enkripsi
—7. Kontrol terhadap Perlindungan Terakhir
——Rencana pemulihan dari bencana
—Asuransi
8.—Kontrol Aplikasi
—Masukan
—Keluaran
—Pemrosesan
—Basis data
—Telekomunikasi
—
Tidak ada komentar:
Posting Komentar